Just another free Blogger theme

Kamis, 28 April 2022


 KHUTBAH IDUL FITRI TEMA DURHAKA KEPADA ORANG TUA


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

 ولله الحمد

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وََمِنْ

سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا


Sadaqallahul adzim


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah Dengan Menyandarkan segala keinginan hawa napsunya kedalam Islam. Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad sallalahu.alaihiwassalam Beserta keluarganya, sahabatnya, kerabatnya, Dan semoga pada hari kiamat nanti kita semua yang hadir disini beserta keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau

Aamiin Allahhumma 

Aamiin


Hari ini, Hari dimana kita semua telah selesai menjalankan ibadah Fardu yaitu puasa Ramadhan, Gema takbir sampai menghujam kerelung hati kita Bahkan bergetar sampai kejantung jantung kita semua Sebagai ungkapan.rasa syukur yg tak terhingga


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dimuliakan Allah, Pada hari yang Fitri ini, masihkah ada tempat kedua orang tua kita direlung hati yang paling dalam, Masihkah kita ingat atas jasa jasa mereka..? Kedua orang tua kita telah mengorbankan segalanya demi anak anaknya, Terkadang rela harga dirinya di injak injak demi membela kita, terkadang taksempat lagi mengurus dirinya sendiri Karna begitu besar kasih sayangnya kepada kita semua, Sementara bagi kita yang sudah berkeluarga, Yang sudah disibukkan dengan urusan rumah tangga, Urusan mencari nafkah dan urusan anak anak, masihkah kita ingat atas jasa jasa mereka..? Sungguh kita dilahirkan karna sebab mereka berdua, Kita dibesarkan sampai mampu berdiri diatas kaki sendiri juga sebab kedua orang tua kita Lantas timbul pertanyaan..

Prioritas Nomor berapakah dihati kita kedua Orang tua kita ...?

Jawabnya ada dihati kita masing masing.

Hadirin wal hadirot jama'ah sholat Ied yg berbahagia


TER DAPAT DALAM SEBUAH KISAH NYATA

-----------------------

Sifulan menceritakan

Pada satu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, 

Kemudian Seorang sahabat meminta bantuan,

Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,


Maka Saya belikan kain sarung, 

Belikan roti, 

Dll, 

Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal, 

Tak usah saya sebut namanya,


Saat sampai, kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, 

Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,

.

"Ye...

Ye...

Anak aku datang, 

Anak aku datang, 

Senangnya anak aku datang..."


Saya tak mengenal beliau siapa, 

Ibu itu memeluk saya, 

Dia cium saya,

0rang tua itu berkata...

"Nak...

Kenapa tinggalkan ibu disini nak, 

Ibu mau pulang...

Ibu rindu rumah kita..."

Saya waktu itu...

Hampir tak bisa berkata-kata, 

Ya Allah...

Saya coba mengucapkan kata...

"Bu..."


Saya pegang tanganya, 

Saya lihat mukanya, 

Dia bilang...


"Sampai hati nak, 

Kau tak mengaku aku ini ibumu.


Bisa saya bayangkan, 

Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, 

Saya coba berpura-pura, 

Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

"Bu...

Maafkan saya ya..."

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, Saya ambil roti, dll

Dan saya suapkan ke mulutnya,

Tak terasa menetes air mata dipipi,


Mencoba bayangkan, Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, Bila kita anaknya, Mengambilkan sepotong roti, Kita suapkan kemulutnya, 

Bagaimana perasaan beliau ? 

Bagaimana perasan kita ?


Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi, 

Dia pegang tangan saya, 

Subhana Allah...

Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,


Saat saya hendak pulang, 

Dia pegang kaki saya sambil berkata...


"Nak...

Jangan tinggalkan ibu nak, 

Ibu mau balik, 

Ibu mau pulang..."


Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,

Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang,

Yang paling besar bergelar Tan Sri, 

0rangnya memang kaya, 

Punya nama besar, 

Dan hebat orangnya,


Waktu saya izin pulang, 

Dia pegang baju saya, 

Dia bilang mau ikut saya pulang, 

Saya bilang 

"Di mobil ada banyak barang", 

"Tak apa kata ibu itu, 

Saya duduk sama barang-barang,

Itu"...


Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,


Pulang ke rumah saya, 

Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, 

Saya baca doa, 

Saya tengok air mata beliau jatuh,

Selesai doa saya salami beliau, 

Saya cium tangannya, 

Saya bilang...


"Bu...Maafkan saya ya..."


Waktu itu, 

Saya tak membayangkan,

Kalau ibu saya sudah meninggal, 

Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, 

Sebab dia rindu pada anak-anaknya,


Di hari ketiga di rumah saya, 

Waktu Sholat Isya', 

Selesai doa, saya salami beliau, 

Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, 

Dia salam,


Saya bilang...


"Bu...

Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, 

2 hari yang lalu ibu salam, 

Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,

Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"


Dia bilang...


"Ustaz...Kau bukan anak saya kan..."


Subhanaallah...

Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",

Saya bilang...


"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? 

Saya anak ibu..."


Dia berkata...


"Bukan...

Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, 

Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, 

Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."


Bisa kita Bayangkan bapak ibu jama'ah semua,  bagaimana perasaan ibu ini, 

Spontan saya pegang dia, 

Saya peluk dia, 

Saya menangis, 

Saya bilang...


"Bu... 

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."


Saya pegang tangan ibu ini...

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya, 

Waktu itu saya pandang wajahnya, 

Saya bilang...

"Bu...

Walaupun ibu saya telah tiada, 

Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, 

Ibu duduklah di sini..."

Saat makan, 

Saya suapkan nasi ke mulutnya, 

Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,

Saya tanya...

"Kenapa bu ?"

Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, 

Saya angkat dia, 

Panggil ambulan antar ke rumah sakit,

Waktu di RS, 

Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, 

Dia pegang tangan saya dia berkata...


"Ustaz...

Kalau saya mati, 

Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, 

Kalau saya sudah mati, 

Jangan beritahu mereka di mana makam saya, 

Kalau mereka tahu di mana kubur saya, 

Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."


Saya pegang beliau saya berkata...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Isteri saya menangis di sebelah, 

Anak saya menangis di sebelah memegang dia, 

Kami pegang dia...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Dia geleng kepala, 

Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, 

Akhirnya dia pun meninggal di atas kaharibaan saya di rumah sakit itu,


Dia meninggal dalam pelukan saya, 

Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,


Jama'ah sholat Ied yg berbahagia,

Bila kita masih ada ibu,

Berusahalah agar bisa ta'at pada ibu kita, 

Jangan durhaka pada ibu kita, 

Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo, 

Saat ibu kita sakit kita jaga dia, 

Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...


Bapak ibu saudara saudari Adek Adek semua, coba kita tanyakan ibu kita...


"Bagaimana penderitaan nya saat mengandung kita dulu ? 

Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan kita dulu ?"


Tanyakan ibu kita,

 Bapak ibu jama'ah sholat Ied yg berbahagia..

Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, 

Karena itu jama'ah semua ,

suapkanlah makanan pada ibu kita...


Bapak ibu saudara saudari Adek Adek jama'ah sholat Ied yg berbahagia,...


Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, 

Anak dia terus telefon saya...


Apa anaknya bilang pada saya...


"Saya akan bawa anda ke pengadilan, 

Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...


3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, 

Dia tak pergi lihat, 

Sebab itu ibunya rindu,

Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...


Akhirnya saya tunggu, 

Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,

Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, 

Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya,


Menangis dalam masjid, 

0rang dalam masjid heran, 

Ada apa ini, 

Saya tanya pada dia...


"Pak, 

Ada apa ini ? 

Ada masalah apa...?"


Dia berkata dalam keadaan menangis...


"Ustaz...

Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ? 

Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...


Saya bilang...


"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibumu ?"...


Dia bilang...


"Tolonglah ustaz...

Saya mau jumpa ibu saya ustaz, 

Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu... 

Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz, 

Isteri saya mati kecelakaan, 

Rumah disita bank, 

Mobil mewah saya semua dah disita bank, 

Tinggal 1 saja, 

Motor tua itu..."


Saya berkata...


"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, 

Tapi dengan 1 syarat, 

Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."


Sampai di pemakaman, 

Tak sempat saya turun dari mobil, 

Dia turun duluan, 

Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, 

Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, 

Sambil memanggil-manggil...


"Ibu... 

Ibuuu... 

Ibuuuuu..."


Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, 

Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...


Allahu Akbarrr...


Sesungguhnya Orang tuamu adalah syurgamu

Barang siapa yg mau syurga maka jaga dan rawatlah dia

Barang siapa yg tidak mau syurga maka biarkanlah ia.



اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.


(Duduk antara dua khutbah)


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر 

ولله الحمد

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin wal hadirot marilah kita bersama sama mengangkat kedua tangan kita untuk bermunajad kepada Allah


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا


Yaa Allah..

Ampunilah dosa kedua orang tua kami ya Allah, sayangilah mereka 

Sebagai mana mereka menyayangi kami ketika kecil ya Allah,


Ya Allah

 ya tuhan kami

Bimbinglah dalam setiap aktifitas kami

Ya Allah

Arahkanlah kami kejalan yg engkau ridhoi..

Palingkanlah kami dari segala bentuk kemaksiatan yaa Allah

Berkahilah Usia kami ya Allah...

Berkahilah rizki yang engkau berikan kepada kami ya Allah....

Berkahilan Ilmu yang engkau ajarkan ya Allah.....

Jadikanlah Ilmu yang bermanfa'at

Didunia dan diakhirat

Ya Allah .....

kami yang hina ini 

Duduk bersimpuh dihadapanmu ya Allah

Kami memohon kepada mu ya Allah

Angkatlah segala bentuk wabah penyakit dari negri kami ya Allah

Angkat juga segala penyakit yang ada didalam dada kami

Hingga kami selalu merasa berkasih sayang kepada sesama saudara kami

Hingga ajal menjemput.

Yaa Allah

Jadikanlah kami semua sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua ya Allah

Yaa Allah

Pada hari yg Fitri ini,...

Kami tidak tau lagi sudah seberapa banyak menyakiti hati kedua orang tua kami ya Allah,

Sudah berapa kali membuat mereka menangis karna sedih ya Allah,

Kami yg selalu mengutama kan keluarga keluarga kami ketimbang kedua orang tua kami ya Allah

Ampunilah kami yaa Allah

Ya Allah yang maha pengampun, 

Sudah berpuluh puluh kali kami menyakiti hati kedua orang tua kami yaa Allah,

Yaa Allah sebagian dari 

Kami yang sangat perhitungan dengan orang tua kami yaa Allah

Kami selalu berpihak pada anak istri kami ya Allah, kami lebih membela anak istri kami ya Allah

Padahal kedua orang tua kami menangis karna sedih,

Ampuni kami ya Allah

Bukalah hati kedua orang tua kami agar mereka ridho kepada kami ya Allah

Bimbinglah kami agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua

Baik mereka masih ada ataupun mereka sudah tiada.


رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.


Billahi taufiq walhidayah

Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabarokaatuh.

 

Intonasi dari bacaan khutbah bisa dilihat dan di dengar di channel YouTube saya 


https://youtu.be/Ru-Q-xoeNw8


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar