Just another free Blogger theme

Sabtu, 30 April 2022

 KHUTBAH JUM'AT ( TEMA ) PROMOSI DOSA


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَاالنَّبِيِّ الكَرِيمِ  مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.


Masyiral muslimin rahimaku Mullah.

Marilah kita bersama sama  senantiasa meningkatkan kuwalitas Iman kita , serta memaksimal kan Taqwa hanya kepada Allah, Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad shalallahu alaihi wassalam Beserta keluarganya, Kerabatnya,  sahabat sahabatnya Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya pada hari kiamat nanti

Aamiin Allahhumma Aamiin.


Pada kesempatan hari Jum'at yang indah ini, Kita akan mengetengah kan satu judul Khutbah yaitu


PROMOSI DOSA


Masyiral muslimin Rahimaku mullah......

Sesungguhnya

Salah satu bentuk dosa

Yang tidak kita sadari

Dan kita merasa puas jika telah bercerita kepada Sahabat kita atau tetangga kita

Dan kita sangat tidak merasa berbuat dosa

Ketika sedang bercerita tsb...


Contoh (1)

Sipulan

Malam tadi pergi mabuk mabukan bersama temannya

Tetangga ga ada yg tau

Allah telah menutupi dosa dosanya


Namun sipulan tersebut 

Ke esokan harinya

Dia bercerita kepada tetangganya

Bahwa

Malam tadi dia berbuat ini dan itu,

Subhanallah

Tetangga ga tau 

Allah sudah menutupi aibnya

.tapi dia sendiri yg membuka aibnya ,

Boleh jadi tetangga yg dengar merasa kagum,

Boleh jadi

Angkat jempol

Bahkan dikatakan kamu hebat

Modern, mengikuti zaman.

Na'udzubillahi min dzalik

Sudah berharap pujian dari manusia,

Bahkan pujian yg sesungguhnya menyakitkan ruhani nya sendiri,

Bangga atas dosa dosanya

Inilah yg dikatakan 

Promosi dosa

Kalau laku,

Ada yg mengikuti, ada yg tertarik

Berusaha mengikuti jejaknya

Maka

Jelas sekali

Promosinya laku

Dan dia akan menuai dosa jariahnya sendiri.

Padahal niatnya hanya berbangga bangga, ingin dipuji dalam dosa.

Tapi hasilnya

Jariah akan mengalir

Selama promosi dosanya laku

Dan dipromosikan lagi pada orang lain.


Contoh (2)

Sipulanah

Yg masa lalunya kelam

Mantan ini dan mantan itu,

Kemudian dia pindah ke kampung sebelah,

Satu hari sipulanah kurang puas dengan Lisan tetangga nya

Walau dia baru pindah kampung

Maka mulai buka kartu...

Kamu ini belum tau saya sebenarnya, yaaaa....

Saya ini,

Mantan org bejad,

Mantan, penjahat, hampir semua 

Dosa sudah pernah saya lakukan,Mabuk  oke, narkoba ok, membunuh pun saya pernah, masuk penjara sudah biasa,

Jadi Jangan macem macem sama saya.....?

Subhanallah

Org ga tau

Jadi tau,

Allah sdh tutupi,

Tapi dia sendiri yang buka tutupan Allah.

Na'u dzubillahi min dzalik.

Sungguh membuka aib adalah suatu perkara yg tercela,

Bahkan aib diri sendiri.

Masyiral muslimin yg dirahmati Allah

Sungguh

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah  bersabda dalam sebuah hadits..


 إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَلِيمٌ حَيِيٌّ سِتِّيرٌ يُحِبُّ 

الْحَيَاءَ وَالسَّتْرَ

 Sesungguhnya Allâh Subhanahu wa Ta’ala Maha Pemurah, kekal, dan Maha Penutup, Dia mencintai rasa malu dan sikap sitru (menyembunyikan aib). [Riwayat Abu Dawud dan Nasâ-i].


Dalam riwayat yang lain Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: كُلُّ أُمَّتِي مُعَافَاةً إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ الْإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ فِي اللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ، وَقَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ، فَيَقُولُ: يَا فُلَانُ قَدْ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا، وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيَبِيتُ فِي سِتْرِ رَبِّهِ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap ummatku diampuni kecuali mujâhir (orang yang membuka aib sendri), dan termasuk perbuatan membuka aib, seperti seorang hamba yang melakukan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian keesokan harinya ia berkata, ‘Wahai, fulan ! Tadi malam aku telah melakukan ini dan itu,’ padahal malam harinya Allâh menutupi perbuatannya, akan tetapi keesokan harinya ia membuka penutup yang Allâh telah berikan”. [HR. Muslim] Jika seorang hamba tergelincir dalam perbuatan maksiat, lalu ia bertaubat kepada Allâh Azza wa Jalla lalu Allâh Azza wa Jalla menutupi aibnya tersebut di dunia, maka dia juga harus menutupi aibnya tersebut. Barangsiapa menutupi aibnya, maka ia akan selamat dari celaan manusia dan terhindar dari murka Allâh Azza wa Jalla. Diceritakan, bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Rasûlullâh dan berkata, “Ya, Rasûlullâh. Aku pernah mengobati seorang perempuan di ujung Madinah lalu aku tidak sekedar menyentuhnya (maksudnya menzinainya), maka ini aku datang kepadamu. Berilah aku hukuman yang engkau kehendari !” kemudian Umar Radhiyallahu anhu berkata, “Seandainya engkau menutupi dirimu, sungguh Allâh Azza wa Jalla telah menutupinya,” dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diam tidak menjawab, kemudian laki-laki itu berdiri dan pergi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan seseorang untuk menyusul dan memanggil laki-laki tadi, kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan padanya firman Allâh Azza wa Jalla :


 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم 

 وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ 


Dan dirikanlah, shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat” [Hûd/11:114] Salah seorang shahabat bertanya, “Ya, Rasûlullâh, apakah ayat itu khusus untuk orang itu saja?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(tidak) akan tetapi untuk semua manusia”. [HR Muslim]. 


Masyiral muslimin rahimaku Mullah.


Sesungguhnya Larangan menyebarkan aib akan membantu pelaku aib itu sendiri untuk bertaubat. Karena, jika aib itu disebarkan, maka bisa jadi perbuatan itu akan merusak dan bisa jadi akan membuat pelakunya semakin nekad dan berani berbuat dosa. Sebaliknya, menutupi aib bisa menjadi terapi dengan tetap menjaga harga diri dan kesucian, juga bisa semakian menguatkan ikatan cinta dan kasih sayang serta membangun sebuah pondasi yang agung, yaitu husnuzhan di antara orang-orang Mukmin.


Masyiral muslimin Rahima kumullah

 Fudhail bin Iyâdh rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Mukmin itu akan senantiasa menutupi dan menasihati; sedangkan orang munafik dan pendosa senantiasa akan membuka aib serta mencela.” Sungguh sangat beda antara orang yang menunjukkan aib sebagai nasehat yang dilandasi kecintaan dengan orang sibuk dan senang mencari-cari kesalahan orang lain, siang dan malam. Ini adalah penyakit tercela, manakala seseorang melepaskan lisannya kemudian memata-matai manusia. Dia akan semakin lemah badannya, usianya terus bertambah, hatinya semakin sakit, waktunya tersia-sia, sementara dia tidak menyadari aibnya sendiri. Iyadzan billah Mestinya kita berhati-hati dan selalu menjaga diri kita. Salah seorang salaf berkata, “Saya terkadang melihat sesuatu (yakni aib orang lain) yang tidak aku sukai, namun aku tidak berani mengucapkannya karena aku takut tertimpa dengan semisalnya.” Yang lain berkata, “Kami telah diberitahu bahwa orang yang paling banyak kesalahannya adalah yang paling sering menyebut kesalahan manusia.” Diriwayatkan dari Abi Barzah al-Aslami Radhiyallahu anhu, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 يَامَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ، وَلَمْ يَدْخُلِ الإِيْمَانُ قَلْبَهُ ، لاَ تغتَابُوا المسلمين، وَلاَتَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

 Hai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun imannya tidak sampai ke hatinya ! Janganlah kalian menggunjing kaum Muslimin ! Jangan pula kalian mencari-cari kesalahan mereka. Sesungguhnya, orang yang mencari-cari aib Muslimin, maka Allâh akan mencari kesalahannya. Barangsiapa yang Allâh cari kesalahannya, maka Allâh akan membuka keburukannya di dalam rumahnya.” [HR. Abu Dawud Hendaklah hadits ini menjadi renungan bagi kita. Sehingga kita akan semakin bijak dalam menyikapi aib kita dan orang lain, karena tidak seorang pun yang bersih dari aib. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa membimbing kita dan semua kaum Muslimin dalam memperbaiki aib masing-

masing 

Aamiin

Allahhumma Aamiin.


بَارَكَ الله ُلِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ - وَنَفَعَنِيْ وَإيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ –

 وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ – 

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهِ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتٍ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.

 

( KHUTBAH K 2 )

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُوْنَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَنَحْنُ لَهُ تَابِعُوْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، صَلِّ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛

فَيَا عِبَادَ اللهِ، رَحِمَكُمُ اللهُ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فِي السِّرِ وَالْعَلَنَ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَأَطِيْعُوْهُ وَالرَّسُوْلَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَيَّهُاَ الْمُؤْمِنُوْنَ، أَنَّ اللهَ تَعَالَى صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ تَقْدِيْمًا وَبَدَأَ بِنَفْسِهِ تَعْلِيْمًا، وَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

 رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.

 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.

 رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ.

 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ  وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ 

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ

Jumat, 29 April 2022

 KHUTBAH  JUM'AT ( TEMA )DETIK DETIK RAMADHAN MENINGKAL KAN KITA


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ



Sadaqallahul adzim


Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah

Marilah kita bersama sama

Meningkatkan

Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah

Dengan

Sepenuh hati

Mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan dengan hati yang ikhlas.

Pada kesempatan siang hari ini

Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu


DETIK DETIK RAMADHAN MENINGGAL KAN KITA


Masyiral muslimin rahimaku Mullah..

Ramadhan akan segera pulang..

Tugasnya yang mulia sudah hampir selesai,

Namun tamu agung kita tersebut sering kita tinggalkan sendirian begitu saja

Romadhon sering kita katakan Istimewa,

Namun perlakuan kita kepadanya tidak istimewa apa lagi luar biasa,..

Sementara oleh oleh yang dibawa Romadhan yaitu Al Qur'an...

Nyaris  tidak kita sentuh,

Boleh jadi 

Diantara kita hanya membacanya beberapa kali saja ,,

Justru kalah sama waktu kita gunakan buat up det status ..

Buat inbox bahkan Japrian dimedsos.

Sungguh

Ramadhan akan segera pulang,

Namun begitu sholat kita tidak bertambah khusyu'

Kalah telak dengan ingatan kita kepada kebutuhan lebaran...

Boleh jadi masih banyak diantara kita yang tidak sungguh sungguh mohon ampunan Allah,

Karna masih disibukkan dengan urusan thr, dan segala perlengkapan lebaran.

Mengapa

Ramadhan sering kita tinggalkan sendirian..? padahal dia adalah tamu agung yg wajib kita layani,

Hampir hampir seluruh 

Waktu Siang dan malam ,tidak banyak kita pakai untuk berbuat kebajikan,

Sepertinya kita kita ini masih dikalahkan disibukkan dengan kesibukan kesibukan yang tidak ada cikupnya, tidak ada habis habisnya..!

Boleh jadi hanya

Sedikit sekali yang rajin bersedekah, karna khawatir tak cukup ongkos pulang kampung, tak cukup kebutuhan lebaran..!

dan mengisi  liburan .


Masyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia..

Ramadhan akan segera pulang,

Sepertinya

Dia bertamu kali ini

Bagaikan tamu yang tidak

Diharapkan kedatangan nya..


Boleh jadi Ketika Romadhan pulang nanti

Hampir tidak ada yang menyesal diantara kita.

Padahal Tamu Ramadhan membawa kemulia'an, keberkahan ampunan dan pembebasan dari api neraka.

Tidak seharusnya..

Ketika Romadhan pulang kita dalam keadaan penuh kesia sia'an, 

Tetap dalam kelalayan...

Tidak merasa rugi sedikitpun

Padahal 

Kerugiannya

Tidak sebanding dengan harta benda dunia yg pernah kita miliki. Sulit untuk mendapati predikat Taqwa yang dijanjikan, Sulit untuk mendapati ampunan yang berlimpah ruah, Sulit untuk bisa meraih keutamaan sabar..


Lebih lebih dalam meraih

Malam kemuliaan yang kita tunggu tunggu

Yaitu Malam Qodar yang lebih baik dari 1000 bulan.


Percayalah

Rhomadan tahun ini yang kita dipertemukan

Belum tentu untuk Romadhan yang akan datang.

Sudah seharusnya kita menyesal,

Karna telah mentelantar kannya beberapa hari ini.

Namun demikian..

Pada penghujung Ramadhan ini....

Masihkah ada diantara kita yang mau sungguh sungguh mendulang amal Soleh .?

Memper banyak Sadaqoh...?

Dan menuntaskan bacaan Al Qur'an yg sudah mulai kita tinggalkan..

Perbanyaklah tobat dari sekarang,

Mumpung masih ada sisa sisa waktu yang agung ini.


Masyiral Muslimin rahimaku Mullah..

Berbuatlah,...!

Semoga Allah menambahkan kekuatan kepada kita semua untuk 

Mengejar ketinggalan ketinggal dibeberapa hari kemarin

Sebelum Detik detik Romadhan benar benar meninggalkan kita.

Sungguh usia kita hanyalah cerita singkat yang akan dipertanggung jawabkan dalam kurun waktu yang cukup lama.


Ingatlah

Kita tinggal dibumi Allah...

Kita makan rejeki Allah....

Kita hirup udara Allah

Harta dikasih Allah

Rumah dikasih Allah..

Mobil motor dikasih Allah...

Anak istri dikasih Allah..


Kurang apa lagi pemberian Allah kepada kita semua

Sehingga

Tamu agung yang sedang bermalam dirumah rumah kita ini,

Tidak kita layani dengan baik,

Bahkan kita tinggalkan dia sendirian...


Demikianlah khutbah Jum'at yg singkat ini, sebagai Khutbah Jum'at akhir Romadhon

Semoga

Mulai hari ini kita semua

Mau berlomba lomba untuk melayani sampai detik detik terakhir Romadhon meninggalkan kita.

Aamiin

Allahhumma Aamiin.

 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ


KHUTBAH KE2


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللهُمَّ

رَبَّنَا ظلمناأَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً 

وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ.

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Aqimussholah.

Kamis, 28 April 2022


 KHUTBAH JUM'AT TEMA AMALAN 10 HARI TERAKHIR BULAN RAMADHON


إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, 

وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ.


Hadirin Jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia


Pada kesempatan siang hari ini

Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu


AMALAN 10 HARI TERAKHIR DIBULAN SUCI RAMADHON


     Untuk Mengawali khutbah kita kali ini,Marilah kita bersama sama berusaha dengan sekuat tenaga untuk meningkatkan kuwalitas iman dan taqwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala,dengan menjalankan semua perintah dan menjauhkan diri kita dari segala yang dilarang dan hanya menggantung kan harapan kepada Allah semata.


Ma’asyiral Muslimin jama'ah solat Jum'at yang berbahagia


Sungguh sangat tidak terasa, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan telah tiba dihadapan kita semuaHari-hari terakhir Ramadhan tahun ini ,akan menjadi saksi mengenai apa yang telah dan akan kita lakukan,Apakah kita semua sanggub mengisinya dengan berbagai keta'atan dan kebaikan, ataukah kita termasuk golongan orang orang yang lalai, lengah, dan tertinggal.Mulai kinilah saatnya kita berpacu mengisi Akhir Romadhon ini dengan berbagai kebaikan.MulaiSekarang Inilah, saatnya kita berburu ridha Allah.mulai kinilah kita bersungguh sungguh dalam menggapai hari kemenangan.Yaitu kembali Fitri dan mendulang Taqwa yang sebenar benar nya.


Sesuungguh nya,Betapa banyak orang yang ingin menyambut kedatangannya, tapi jatah hidupnya didunia ini telah habis. 

Betapa banyak orang yang berharap untuk bertemu dengannya dan memperoleh barokahnya, tapi ajal memutus harapannya. Kita bersyukur, Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan hari-hari terakhir Ramadhan kali ini. Semoga kita diberi kekuatan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin dan mengisinya dengan berbagai ketaatan.


Hadirin jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah,


Jika telah memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan, apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Sayyidah ‘Aisyah radliyallahu ‘anha menceritakan:


 “Adalah Rasulullah apabila sepuluh malam terakhir Ramadhan telah tiba, beliau menghidupkan malam dengan shalat dan berbagai ibadah, membangunkan keluarganya untuk shalat malam dan ibadah-ibadah yang lain, bersungguh-sungguh dalam beribadah melebihi apa yang biasanya dilakukan dan tidak menggauli istri-istrinya” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


Sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah di antara waktu yang paling baik untuk berdoa. Di dalamnya terkumpul banyak sekali waktu-waktu yang mulia dan mustajabah, yaitu sepuluh malam terakhir Ramadhan, sepertiga malam terakhir, sesaat setelah adzan dikumandangkan, waktu setelah selesai shalat lima waktu, dalam keadaan sujud, pada saat berkumpulnya umat Islam dalam majelis-majelis kebaikan, majelis-majelis dzikir dan ilmu. Semua itu terkumpul dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan.


 Waktu-waktu tersebut kita manfaatkan untuk terus-menerus berdoa, doa kebahagiaan dunia-akhirat, memohon ampunan dosa, keberkahan rezeki, panjang umur dalam ketaatan, terhindar dari segala macam musibah dan wabah, dan 

Do'a yg diajarkan Rosulullah ketika menjumpai Malam Qodar yaitu


Aisyah rodiallahu anha ,

pernah bertanya kepada Rosulullah 


Wahai Rasululullah, andaikan aku bertemu lailatul qadar, doa apa yang bagus dibaca?” Rasulullah Saw pun menjawab:


 اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu anni.


Artinya: “ Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemaaf. Engkau suka memaafkan, maka maafkanlah aku.

Lebih-lebih lagi apabila doa ini kita panjatkan ketika menjumpai malam Qodar tersebut. Ketika ber i’tikaf di masjid atau Musholah Pada sepuluh malam terakhir dibulan Ramadhan,


Ma’asyiral Muslimin Jama'ah sholat Jum'at rahimakumullah,


Sesungguhnya Pada sepuluh malam terakhir ini, kita juga dianjurkan berburu Lailatul Qadar, malam yang perbuatan baik di dalamnya lebih utama daripada perbuatan baik selama seribu bulan atau sama dengan 83 tahun 4 bulan,Sungguh Allah telah merahasiakan kepada kita semua, Tentang kapan datangnya Lailatul Qadar tersebut..?


Namun baginda Rasulullah salallahu alaihi wassalam telah memerintahkan kepada kita semua untuk sungguh sungguh memburunya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. Dan seandainya kita semua ingin menjumpai Lailatul Qadar tersebut , maka hidupkan seluruh malam pada bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah dan ketaatan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda


مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (مُتَّفَقٌ عَلَيْه)


 “Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar (dengan shalat dan berbagai ibadah) dengan dilandasi keimanan dan niat semata mengharap ridla Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang yang telah lalu” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


Hadirin Jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah,


Demikian khutbah yang singkat ini, Semoga hari hari terakhir Romadhon tahun ini, kita semua diberikan kemudahan kemudahan untuk mendulang amal Soleh dan mendapatkan Malam Qodar yang di janjikan, serta buah Romadhon yang paling Istimewa yaitu,Taqwa bisa kita raih dengan gemilang

Aamiin 

Allahhumma.AAmiin. 

 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ


KHUTBAH KE2


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ 

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللهُمَّ

رَبَّنَا ظلمنا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً 

وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ.


إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.


 KHUTBAH IDUL FITRI TEMA PUASA ULAR VS PUASA ULAT


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

 ولله الحمد

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وََمِنْ

سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ


Sadaqallahul adzim


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dirahmati Allah Marilah kita bersama sama Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah Dengan Menyandarkan segala keinginan hawa napsunya kedalam Islam.

Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad sallalahu.alaihiwassalam Beserta keruarga, sahabatnya kerabatnya, Dan semoga pada hari kiamat nanti kita semua yang hadir disini beserta keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau

Aamiin Allahhumma 

Aamiin


Hari ini,Hari dimana kita semua telah selesai menjalankan ibadah Fardu yaitu puasa RamadhanGema takbir sampai menghujam kerelung hari kita, Bahkan bergetar sampai kejantung jantung kita semua Sebagai ungkapan.rasa syukur yg tak terhingga Karena begitu bergemuruh ya lantunan takbir Hingga tak terasa air mata kita jatuh kepelupuk mata Sebagai haru biru ungkapan kegembiraan dihari yang Fitri ini, Insyaa Allah Kita yg hadir.disini beserta keluarga besar kita sudah kembali kefitrahnya manusia Yaitu suci tanpa dosa dosa bagaikan bayyi yg baru dilahirkan

Aamiin Allahumma

Aamiin.


Pada kesempatan Hari raya ini Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu


PUASA ULAR VS PUASA ULAT


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dimuliakan Allah

Sesungguhnya Kesuksesan puasa Romadhon Menurut Tabiatnya terbagi menjadi Dua bagianYang pertama adalah;


PUASA ULAR


Bapak ibu saudara saudari dan adek adek semua yang dirahmati Allah, Pada hakekatnyaAgar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, Maka salah satu cara yang harus dilakukannya adalah ia harus mengganti kulitnya secara berkala, Dan untuk mengganti kulit tersebut sang ular tidak serta merta bisa langsung meninggalkan kulit lamanya begitu saja,Tetapi ia harus BERPUASA dalam kurun waktu tertentu terlebih dahulu, Setelah PUASANYA SELESAI maka barulah kulit luarnya terlepas dan muncul kulit yang baru. Namun meskipun sang ular sering berpuasa dan mengganti kulitnya, tapi anehnya ia tetap seperti ular semula, tidak ada perubahan, baik tabiat dan kebiasaannya.

Jama'ah sholat idul Fitri yang berbahagia

Sebuah Ibroh dari puasanya ular yang pertama


1. WAJAHNYA


1.Wajah: ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

2. NAMANYA; Nama ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.

3. MAKANANNYA: Makanan ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.Masih suka mematuk sana sini.

4. CARA BERGERAK NYA: Cara bergerak ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

5. TABIATNYA dan SIFATNYA: Tabiat dan sifat ular

sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

Inilah jenis puasa yang belum berbuah sebagai mana buah yang dijanjikan Allah

Yaitu Taqwa.


Bapak ibu saudara saudari adek-adek yang mulia

Adapun jenis puasa yang kedua adalah:

PUASA ULAT


Pada hakekatnya,Ulat termasuk hewan yang rakus, Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan menjadi ulat, ia akan melakukan perubahan dengan cara berpuasa untuk menjadi kupu-kupu, Dan puasa yang ia kerjakan benar-benar sangat berkualitas, mulai dari mengasingkan diri, menjauhkan dari tempat makanan, membungkus badannya dengan kepompong, sehingga ia benar-bener berpuasa bukan sekedar menahan lapar dan haus saja tetapi mulut, mata dan anggota tubuh lainnya juga berpuasa dan berusaha menghindari segala bentuk hawa nafsu yang dapat mengganggu puasanya, Dan setelah berminggu-minggu berpuasa, maka keluarlah dari kepompong seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU,Kini sang ulat setelah berpuasa dan mengganti kulitnya, ia juga mengalami perubahan pada tabiat dan kebiasaannya.

.

Sebuah Ibroh dari puasanya ulat :

1. WAJAHNYA: Wajah ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA.

2. NAMANYA: Nama ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU.

3. MAKANANNYA: Makanannya ulat sesudah puasa berubah menjadi penghisap MADU.

4. CARA BERGERAKNYA:  ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.

5. TABIAT dan SIFATNYA: Berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.


Jama'ah sholat Ied yang dirahmati Allah


SEBAGAI KESIMPULAN


Hakikat dari puasa kita harus bisa berubah menjadi lebih baik, bukan tetap pada sifat dan kebiasaan lama yg sama, sebab puasa bukanlah hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, namun kita jg harus menahan dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yg tidak baik, sehingga kedepan kita bisa menjadi lebih baik lagi dari pada hari hari sebelumnya.Puasa adalah sarana pendidikan untuk melatih diri agar kita bisa bersabar dan mampu meninggalkan hal-hal yang tidak baik, Dengan puasa menjadikan pribadi lebih bertaqwa, lebih semangat melakukan amal shalih, dan mampu mengendalikan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang mendatangkan dosa, Semoga Romadhon tahun ini kita semua mampu menjalankan puasa sebagaimana seekor ulat, sehingga Mulai hari ini, Akhlak kita ada perubahan perubahan kearah yg lebih baik sehingga akhlak kita berubah menjadi akhlakul Karimah, semoga Allah memudahkan niat dan apa yang kita kerjakan menjadi lebih baik lagi.

Aamiin ya rabbal a'laamiin..



اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.


(Duduk antara dua khutbah)


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر 

ولله الحمد

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


Hadirin wal hadirot marilah kita bersama sama mengangkat kedua tangan kita untuk bermunajad kepada Allah


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

 

Ya Allah ya tuhan kami, Bimbinglah dalam setiap aktifitas kamiYa Allah

Berkahilah Usia kami ya Allah...

Berkahilah rizki yang engkau berikan kepada kami ya Allah....

Berkahilan Ilmu yang engkau ajarkan ya Allah.....

Jadikanlah Ilmu yang bermanfa'at

Didunia dan diakhirat


Ya Allah .....

kami yang hina ini 

Duduk bersimpuh dihadapanmu ya Allah

Kami memohon kepada mu ya Allah

Angkatlah segala bentuk wabah penyakit dari negri kami ya Allah

Angkat juga segala penyakit yang ada didalam dada kami

Hingga kami selalu merasa berkasih sayang kepada sesama saudara kami

Hingga ajal menjemput.


رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.


Billahi taufiq walhidayah

Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabarokaatuh.


 KHUTBAH JUM'AT  TEMA LAILATUL QODAR


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وََمِنْ

سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه ومن تبعه باحسان الى يوم الدين ،

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.



أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

تَنَزَّل

ُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ


Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama Meningkatkan

Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah Dengan Segenap kemampuan yang Allah berikan kepada kita semua.


Pada kesempatan siang hari ini

 

Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu


LAILATUL QODAR


Jama'ah sholat Jum'at yang dimuliakan Allah


Sesungguhnya Umat Islam meyakini bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Malam ganjil yang diyakini datang di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ini merupakan waktu yang diharapkan oleh seluruh umat Islam. Karena apabila kita melakukan amal kebaikan pada malam itu, seolah-olah kita telah melakukan ibadah yang nilainya setara dengan 1.000 bulan atau 83 tahun. Keinginan untuk mendapatkan hikmah dan berkah Lailatul Qadar ini bukanlah sesuatu yang tidak beralasan. Rasulullah Saw sendiri menyeru kepada umatnya untuk menyongsong malam seribu bulan ini. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR Bukhari 4/221 dan Muslim 1165). 


Sidang Jum 'at Rahima kumullah

Malam yang istimewa itu masih merupakan tanda tanya, dan tidak diketahui secara pasti kapan datangnya. Namun, menjelang akhir Ramadhan, Rasulullah SAW biasanya lebih fokus beribadah, terutama sepuluh malam terakhir. Hal ini sebagaimana yang disebutkan ‘Aisyah: “Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan memilih fokus beribadah, mengisi malamnya dengan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah,” (HR Al-Bukhari).


Jama'ah sholat Jum 'at yang berbahagia


Allah berfirman

Dalam surat Al Qodar ayat 4

 تَنَزَّل

الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ


 Artinya 

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Para malaikat dengan jumlah besar turun, diantara mereka adalah jibril, dengan izin tuhan mereka membawa segala urusan yang Allah tetapkan pada tahun tersebut.


 Dalam Tafsir Al-Muyassar / Para Malaikat dan Malaikat Jibril -'alaihissalām- turun pada malam itu dengan izin dari Rabb mereka Yang Mahasuci dengan membawa perkara yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk tahun itu, baik berupa rezeki, kematian, kelahiran dan lainnya yang telah ditakdirkan oleh Allah. (Taqdir tahunan )


Sidang jum'at yg mulia


 Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Rasulullah Saw sedang duduk i’tikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan. Para sahabat pun tidak sedikit yang mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah. Ketika Rasulullah berdiri shalat, para sahabat juga menuanaikan shalat. Ketika beliau menegadahkan tangannya untuk berdoa, para sahabat pun serempak mengamininya. Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari bulan Ramadhan. Disaat Rasulullah Saw dan para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun cukup deras. Masjid yang tidak beratap itu menjadi tergenang air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin membatalkan shalatnya, ia bermaksud ingin berteduh dan lari dari shaf, namun niat itu digagalkan karena dia melihat Rasulullah Saw dan sahabat lainnya tetap sujud dengan khusuk tidak bergerak. Air hujan pun semakin menggenangi masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah Saw dan para sahabat tetap sujud dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak. seolah-olah beliau sedang asyik masuk kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk kedalam suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi. Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kapalanya. Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang tidak kuat menggigil kedinginan. Ketika Rasulullah Saw mengangat kepala dan mengakhiri shalatnya, hujan pun berhenti seketika. Anas bin Malik, sahabat Rasulullah Saw bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulullah SAW. Namun beliau pun mencegahnya dan berkata “Wahai anas bin Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkanlah kita sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya”. Apa yang dilakukan Rasulullah Saw ini menunjukkan betapa banyak hikmah dan rahasia di balik malam seribu bulan. Semoga malam yang tersisa di bulan Ramadhan ini mampu kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.


Demikianlah

Khutbah Jum'at yg singkat ini

Semoga bisa menjadi motifasi kita untuk mendapatkan Malam yang lebih baik dari pada Seribu bulan 


 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ


KHUTBAH KE2


الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ

اَللهُمَّ

رَبَّنَا ظَلَمْنَ أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً 

وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّار

ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

 عِبَادَاللهِ.

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ .


 KHUTBAH IDUL FITRI TEMA DURHAKA KEPADA ORANG TUA


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

 ولله الحمد

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وََمِنْ

سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا


Sadaqallahul adzim


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah Dengan Menyandarkan segala keinginan hawa napsunya kedalam Islam. Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad sallalahu.alaihiwassalam Beserta keluarganya, sahabatnya, kerabatnya, Dan semoga pada hari kiamat nanti kita semua yang hadir disini beserta keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau

Aamiin Allahhumma 

Aamiin


Hari ini, Hari dimana kita semua telah selesai menjalankan ibadah Fardu yaitu puasa Ramadhan, Gema takbir sampai menghujam kerelung hati kita Bahkan bergetar sampai kejantung jantung kita semua Sebagai ungkapan.rasa syukur yg tak terhingga


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dimuliakan Allah, Pada hari yang Fitri ini, masihkah ada tempat kedua orang tua kita direlung hati yang paling dalam, Masihkah kita ingat atas jasa jasa mereka..? Kedua orang tua kita telah mengorbankan segalanya demi anak anaknya, Terkadang rela harga dirinya di injak injak demi membela kita, terkadang taksempat lagi mengurus dirinya sendiri Karna begitu besar kasih sayangnya kepada kita semua, Sementara bagi kita yang sudah berkeluarga, Yang sudah disibukkan dengan urusan rumah tangga, Urusan mencari nafkah dan urusan anak anak, masihkah kita ingat atas jasa jasa mereka..? Sungguh kita dilahirkan karna sebab mereka berdua, Kita dibesarkan sampai mampu berdiri diatas kaki sendiri juga sebab kedua orang tua kita Lantas timbul pertanyaan..

Prioritas Nomor berapakah dihati kita kedua Orang tua kita ...?

Jawabnya ada dihati kita masing masing.

Hadirin wal hadirot jama'ah sholat Ied yg berbahagia


TER DAPAT DALAM SEBUAH KISAH NYATA

-----------------------

Sifulan menceritakan

Pada satu hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo, 

Kemudian Seorang sahabat meminta bantuan,

Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,


Maka Saya belikan kain sarung, 

Belikan roti, 

Dll, 

Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal, 

Tak usah saya sebut namanya,


Saat sampai, kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb, 

Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,

.

"Ye...

Ye...

Anak aku datang, 

Anak aku datang, 

Senangnya anak aku datang..."


Saya tak mengenal beliau siapa, 

Ibu itu memeluk saya, 

Dia cium saya,

0rang tua itu berkata...

"Nak...

Kenapa tinggalkan ibu disini nak, 

Ibu mau pulang...

Ibu rindu rumah kita..."

Saya waktu itu...

Hampir tak bisa berkata-kata, 

Ya Allah...

Saya coba mengucapkan kata...

"Bu..."


Saya pegang tanganya, 

Saya lihat mukanya, 

Dia bilang...


"Sampai hati nak, 

Kau tak mengaku aku ini ibumu.


Bisa saya bayangkan, 

Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya, 

Saya coba berpura-pura, 

Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

"Bu...

Maafkan saya ya..."

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi, Saya ambil roti, dll

Dan saya suapkan ke mulutnya,

Tak terasa menetes air mata dipipi,


Mencoba bayangkan, Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya, Bila kita anaknya, Mengambilkan sepotong roti, Kita suapkan kemulutnya, 

Bagaimana perasaan beliau ? 

Bagaimana perasan kita ?


Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi, 

Dia pegang tangan saya, 

Subhana Allah...

Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,


Saat saya hendak pulang, 

Dia pegang kaki saya sambil berkata...


"Nak...

Jangan tinggalkan ibu nak, 

Ibu mau balik, 

Ibu mau pulang..."


Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,

Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang,

Yang paling besar bergelar Tan Sri, 

0rangnya memang kaya, 

Punya nama besar, 

Dan hebat orangnya,


Waktu saya izin pulang, 

Dia pegang baju saya, 

Dia bilang mau ikut saya pulang, 

Saya bilang 

"Di mobil ada banyak barang", 

"Tak apa kata ibu itu, 

Saya duduk sama barang-barang,

Itu"...


Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,


Pulang ke rumah saya, 

Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang, 

Saya baca doa, 

Saya tengok air mata beliau jatuh,

Selesai doa saya salami beliau, 

Saya cium tangannya, 

Saya bilang...


"Bu...Maafkan saya ya..."


Waktu itu, 

Saya tak membayangkan,

Kalau ibu saya sudah meninggal, 

Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya, 

Sebab dia rindu pada anak-anaknya,


Di hari ketiga di rumah saya, 

Waktu Sholat Isya', 

Selesai doa, saya salami beliau, 

Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya, 

Dia salam,


Saya bilang...


"Bu...

Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?, 

2 hari yang lalu ibu salam, 

Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,

Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"


Dia bilang...


"Ustaz...Kau bukan anak saya kan..."


Subhanaallah...

Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",

Saya bilang...


"Kenapa ibu panggil saya ustaz ? 

Saya anak ibu..."


Dia berkata...


"Bukan...

Kalau anak saya dia tak akan seperti ini, 

Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya, 

Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."


Bisa kita Bayangkan bapak ibu jama'ah semua,  bagaimana perasaan ibu ini, 

Spontan saya pegang dia, 

Saya peluk dia, 

Saya menangis, 

Saya bilang...


"Bu... 

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."


Saya pegang tangan ibu ini...

Walaupun bukan ibu saya,

Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya, 

Waktu itu saya pandang wajahnya, 

Saya bilang...

"Bu...

Walaupun ibu saya telah tiada, 

Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya, 

Ibu duduklah di sini..."

Saat makan, 

Saya suapkan nasi ke mulutnya, 

Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,

Saya tanya...

"Kenapa bu ?"

Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat, 

Saya angkat dia, 

Panggil ambulan antar ke rumah sakit,

Waktu di RS, 

Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini, 

Dia pegang tangan saya dia berkata...


"Ustaz...

Kalau saya mati, 

Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya, 

Kalau saya sudah mati, 

Jangan beritahu mereka di mana makam saya, 

Kalau mereka tahu di mana kubur saya, 

Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."


Saya pegang beliau saya berkata...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Isteri saya menangis di sebelah, 

Anak saya menangis di sebelah memegang dia, 

Kami pegang dia...


"Bu...

Jangan ngomong seperti itu, 

Bu..."


Dia geleng kepala, 

Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya, 

Akhirnya dia pun meninggal di atas kaharibaan saya di rumah sakit itu,


Dia meninggal dalam pelukan saya, 

Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,


Jama'ah sholat Ied yg berbahagia,

Bila kita masih ada ibu,

Berusahalah agar bisa ta'at pada ibu kita, 

Jangan durhaka pada ibu kita, 

Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo, 

Saat ibu kita sakit kita jaga dia, 

Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...


Bapak ibu saudara saudari Adek Adek semua, coba kita tanyakan ibu kita...


"Bagaimana penderitaan nya saat mengandung kita dulu ? 

Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan kita dulu ?"


Tanyakan ibu kita,

 Bapak ibu jama'ah sholat Ied yg berbahagia..

Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh, 

Karena itu jama'ah semua ,

suapkanlah makanan pada ibu kita...


Bapak ibu saudara saudari Adek Adek jama'ah sholat Ied yg berbahagia,...


Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung, 

Anak dia terus telefon saya...


Apa anaknya bilang pada saya...


"Saya akan bawa anda ke pengadilan, 

Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...


3 tahun dia titipkan ibunya di Panti, 

Dia tak pergi lihat, 

Sebab itu ibunya rindu,

Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...


Akhirnya saya tunggu, 

Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,

Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan, 

Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya,


Menangis dalam masjid, 

0rang dalam masjid heran, 

Ada apa ini, 

Saya tanya pada dia...


"Pak, 

Ada apa ini ? 

Ada masalah apa...?"


Dia berkata dalam keadaan menangis...


"Ustaz...

Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ? 

Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...


Saya bilang...


"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibumu ?"...


Dia bilang...


"Tolonglah ustaz...

Saya mau jumpa ibu saya ustaz, 

Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu... 

Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz, 

Isteri saya mati kecelakaan, 

Rumah disita bank, 

Mobil mewah saya semua dah disita bank, 

Tinggal 1 saja, 

Motor tua itu..."


Saya berkata...


"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu, 

Tapi dengan 1 syarat, 

Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."


Sampai di pemakaman, 

Tak sempat saya turun dari mobil, 

Dia turun duluan, 

Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam, 

Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja, 

Sambil memanggil-manggil...


"Ibu... 

Ibuuu... 

Ibuuuuu..."


Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya, 

Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...


Allahu Akbarrr...


Sesungguhnya Orang tuamu adalah syurgamu

Barang siapa yg mau syurga maka jaga dan rawatlah dia

Barang siapa yg tidak mau syurga maka biarkanlah ia.



اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.


(Duduk antara dua khutbah)


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر 

ولله الحمد

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin wal hadirot marilah kita bersama sama mengangkat kedua tangan kita untuk bermunajad kepada Allah


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا


Yaa Allah..

Ampunilah dosa kedua orang tua kami ya Allah, sayangilah mereka 

Sebagai mana mereka menyayangi kami ketika kecil ya Allah,


Ya Allah

 ya tuhan kami

Bimbinglah dalam setiap aktifitas kami

Ya Allah

Arahkanlah kami kejalan yg engkau ridhoi..

Palingkanlah kami dari segala bentuk kemaksiatan yaa Allah

Berkahilah Usia kami ya Allah...

Berkahilah rizki yang engkau berikan kepada kami ya Allah....

Berkahilan Ilmu yang engkau ajarkan ya Allah.....

Jadikanlah Ilmu yang bermanfa'at

Didunia dan diakhirat

Ya Allah .....

kami yang hina ini 

Duduk bersimpuh dihadapanmu ya Allah

Kami memohon kepada mu ya Allah

Angkatlah segala bentuk wabah penyakit dari negri kami ya Allah

Angkat juga segala penyakit yang ada didalam dada kami

Hingga kami selalu merasa berkasih sayang kepada sesama saudara kami

Hingga ajal menjemput.

Yaa Allah

Jadikanlah kami semua sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua ya Allah

Yaa Allah

Pada hari yg Fitri ini,...

Kami tidak tau lagi sudah seberapa banyak menyakiti hati kedua orang tua kami ya Allah,

Sudah berapa kali membuat mereka menangis karna sedih ya Allah,

Kami yg selalu mengutama kan keluarga keluarga kami ketimbang kedua orang tua kami ya Allah

Ampunilah kami yaa Allah

Ya Allah yang maha pengampun, 

Sudah berpuluh puluh kali kami menyakiti hati kedua orang tua kami yaa Allah,

Yaa Allah sebagian dari 

Kami yang sangat perhitungan dengan orang tua kami yaa Allah

Kami selalu berpihak pada anak istri kami ya Allah, kami lebih membela anak istri kami ya Allah

Padahal kedua orang tua kami menangis karna sedih,

Ampuni kami ya Allah

Bukalah hati kedua orang tua kami agar mereka ridho kepada kami ya Allah

Bimbinglah kami agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua

Baik mereka masih ada ataupun mereka sudah tiada.


رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.


Billahi taufiq walhidayah

Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabarokaatuh.

 

Intonasi dari bacaan khutbah bisa dilihat dan di dengar di channel YouTube saya 


https://youtu.be/Ru-Q-xoeNw8


 KHUTBAH IDUL FITRI TEMA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

 ولله الحمد

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وََمِنْ

سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


Bapak ibu saudara saudari adek.adek semua yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama Meningkatkan Kualitas Iman dan Taqwa kita kepada Allah Dengan Menyandarkan segala keinginan hawa napsunya kedalam Islam.Tidak berbuat kecuali yang diridhoi Allah, Tidak bicara kecuali yang diridhoi Allah Dan hanya menisbatkan hatinya kepada Allah.

   Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad sallalahu.alaihiwassalam Beserta keluarganya, sahabatnya, kerabatnya, Dan semoga pada hari kiamat nanti kita semua yang hadir disini beserta keluarga besar kita mendapatkan syafa'at dari beliau

Aamiin Allahumma Aamiin


Jama'ah Idul Fitri yang berbahagia..

Sesungguhnya Pada pagi hari ini, takterasa mata ini mulai berkaca kaca Hati kian ternyuh Sementara Lantunan Takbir gegep gempita sanggub membuat Hati kita bergetar .....!!Inilah salah satu tanda tanda orang beriman.


الله اكبر الله اكبر الله اكبر


Jama'ah Sholat Idul Fitri yang berbahagia

Pada hari yang Fitri ini marilah kita kembali mengenang pengorbanan Kedua orang tua kita masing masing, hingga sampai sampai Allah mewajibkan kepada kita semua agar berbuat baik kepada Kedua orang tuanya, Bahkan Allah meletakkan pintu syurga yg paling dekat kepada Kita. Dia adalah kedua orang tua kita.


Allah berfirman


وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ


Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak  ( Q.S Al Isro' 23 )


Jama'ah yang dirahmati Allah

Terdapat dalam sebuah kisahDiceritakan

Pada suatu hari Rumah itu di selimuti kesedihan,

 seorang pemuda yang terkenal sholeh dan berbakti kepada ibunya tengah terbaring di atas kasur. Ia tengah meregang nyawa, menjelang kematiannya. Pemuda tersebut masih pada usia emasnya, belum genap 30 tahun, dalam menjalani hidup di dunia ini. Dalam haru biru suasana yang tegang tersebut, tiba-tiba saja pemuda tersebut mengucapkan kata-kata yang sungguh sangat menakjubkan, Keluarga dan tetangga yang mengelilingi di dekatnya bingung, ada apa dengan pemuda tersebut?


“Tidaaaak.!!!!Aku tidak bisa...!!

 Aku tidak bisa.!!!!

 Aku harus izin dulu kepada ibuku”,!!!


 demikian ucapan pemuda tersebut berulang-ulang.


Di tengah kebingunan keluarga dan orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut, salah seorang diantaranya bergegas memanggil Ibu sang pemuda tersebut.


 Ibunya berada dalam kamar berbeda, karena tak kuasa melihat putra kesayangannya menghadapi sakaratul maut.


 Anak emas yang sangat patuh dan mencintainya tersebut, menjelang ajalnya yang semakin dekat.


“Lihatlah anakmu!!!!, 

ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh !!“, teriak salah satu orang sambil mengajak sang Ibu untuk menuju kamar anaknya. 


Tak berpikir lama, sang ibu langsung menghampiri kamar anaknya.


Di dalam kamar, tampak sang pemuda mulai mengeluarkan buliran keringat yang berkilau terkena cahaya lampu bak mutiara. Buliran keringat di dahi tersebut, menurut Syaikh Muhammad Hassan adalah sebagian dari tanda-tanda Husnul Khotimah.


Sang Ibu mendekati putra kesayangan nya tersebut, dan mulai mendengarkan kata-kata yang terus di ulang-ulang oleh buah hatinya tersebut.


“Tidak.....!

 Aku tidak bisa!!!!!

. Aku tidak bisa..!!!!?

. Aku harus izin dulu kepada ibuku”, !!!?

sang pemuda terus mengulang-ulang kalimat tersebut.


Sang Ibu pun mulai memeluk dan membelai anak emasnya tersebut seraya berkata,

“Wahai anaku, ini aku, ibumu.... Wahai anaku, aku ibumu, Nak.....


 Aku ibumu, anakku....?

 Dengan siapa kau bicara ?”


Dan dalam waktu yang sempit tersebut, sang pemuda bercerita dengan napas yang tersengal-sengal,


“Wahai ibuku, seorang gadis sangat cantik jelita, Ibu. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. 


Aku bilang kepadanya, tidaaaak.!!

 Aku tidak bisa..!!!

 sampai aku minta izin dulu kepada ibuku”


Sang ibu menangis sejadi-jadinya, keharuannya memuncak, kerinduannya pada harapan untuk melihat sang buah hati menikah, membuatnya semakin dalam dalam kesedihan. Namun sang ibu berusaha tegar dan segera menyadari dengan siapa putranya yang sangat berbakti tersebut berbicara.


“Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak“, demikian tutur sang ibu dalam uraian mata yang deras mengalir.

Tak lama kemudian, sang pemuda sholeh yang patuh tersebut, meninggal dunia dalam pelukan sang ibu

Sungguh betapa tinggi derajat pemuda sholeh yang berbakti kepada ibunya tersebut. Bahkan hingga menjelang ajalnya,....

 istri (dari surga) datang kepada mu membawa kabar gembira. Padahal sang pemuda belum lagi meninggalkan dunia yang fana ini.


الله اكبر الله اكبر الله اكبر


Syaikh Muhammad Hassan mengingatkan kepada kaum muslim untuk tidak terkejut dengan kisah ini. Tidak perlu heran, karena waktu yang sempit menjelang ajal seperti yang dialami pemuda tersebut adalah kondisi saat seorang seorang mukmin diperlihatkan tempat tinggalnya di surga. Bahkan akan diperlihatkan baginya para Malaikat-Nya dengan mata kepalanya sendiri. Ia pun di kabarkan tentang berita gembira (bisyarah).


Dan Maha Benar


 Allah, Ta’ala yang berfirman :


“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata : “Janganlah kalian takut”


Para ulama menafsirkan berbeda terhadap ayat ini. Ada yang mengatakan Malaikat mengatakan hal tersebut sesaat sebelum ajal seperti kisah pemuda yang berbakti ini, namun ada pula yang berpendapat tatkala mereka keluar dari alam kubur.“Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian” ( Qs.Fushilat : 30 )


Allahhu Akbar

Betapa dekatnya syurga

Terutama bagi yg orang tuanya masih ada

Berikan yang terbaik untuk orang tua kita

Jangan menunggu sisa anak dan Istri,

Dahulukan orang tua kita

Jangan sampai dia menunggu ber lama-lama

Apakah kita akan mendahulukan anak istri ketimbang kedua orang tua kita.

Ingat

Engkau dan hartamu adalah milik kedua orang tuamu.

Dalam sebuah hadits dikatakan

Dari Jabir bin Abdillah, ada seorang berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta dan anak namun ayahku ingin mengambil habis hartaku.” Rasulullah bersabda, “Engkau dan semua hartamu adalah milik ayahmu.” (HR. Ibnu Majah, no. 2291 )


Seperti inilah sesungguhnya hak kedua orang tua kita,

Hanya saja

Para orang tua ga Setega itu,

Dia lebih memilih diam dari pada harus minta sama anak anaknya


Tapi kita yg sebagai anak...

Terkadang teganya luar biasa,

Lebih membela Istri dari org tuanya.....

Lebih membela anak dari orang tuanya,

Padahal dirinya dan hartanya adalah milik kedua orang tuanya.

Sementara untuk para wanita

Jangan pernah kita menjaukan

Suami kita dari orang tuanya

Dengan cara cara yg memaksakan kehendak.

Ingat,,

Jangan sampai suami suami kita tidak mendapat ridho dari orang tuanya

Karna ulah perbuatan kita,

Sungguh

Ridho Allah adalah ridho orang tua bagi para suami

Dan ridho Allah adalah ridho suami bagi para istri

Bagai mana mungin kita sebagai Istri mendapat ridho dari suami

Semata Suami kita tidak mendapat ridho dari orang tuanya apa bila itu kita sebagai penyebabnya.

Jangan halangi suami kita berbakti kepada Orang tuanya ,

Jangan halangi suami kita memberikan uangnya kepada orang tuanya

Jadilah istri istri yang membantu suaminya agar bisa mendapat ridho orang tua,

Dengan demikian

Suami kita niscaya akan ridho kepada kita semua.


اَقُوْلُ قَوْلِي هذَا وَاسْتَغْفِرُ ا العَظِيْم لِي وَلَكُمْ, اِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ.


(Duduk antara dua khutbah)


الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر الله اكبر الله اكبر

الله اكبر 

ولله الحمد

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ.

 أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.

أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ


Hadirin wal hadirot marilah kita bersama sama menengadah kan tangan kelangit ,

untuk bermunajad kepada Allah


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا


Yaa Allah..

Ampunilah dosa kedua orang tua kami ya Allah, sayangilah mereka 

Sebagai mana mereka menyayangi kami ketika kecil ya Allah,

Ya Allah

 ya tuhan kami

Bimbinglah dalam setiap aktifitas kami

Ya Allah

Arahkanlah kami kejalan yg engkau ridhoi..dan

Palingkanlah kami dari segala bentuk kemaksiatan yaa Allah

Yaa Allah Berkahilah Usia kami ya Allah...

Berkahilah rizki yang engkau berikan kepada kami ya Allah....

Berkahilan Ilmu yang engkau ajarkan ya Allah.....

Jadikanlah Ilmu yang bermanfa'at

Didunia dan diakhirat

Ya Allah .....

kami yang hina dina ini 

Duduk bersimpuh dihadapanmu ya Allah,

Kami memohon kepada mu ya Allah

Angkatlah segala bentuk wabah penyakit dari negri kami ya Allah

Angkat juga segala penyakit yang ada didalam dada kami ya Allah

Hingga kami selalu merasa berkasih sayang kepada sesama saudara kami

Hingga ajal menjemput.

Yaa Allah

Jadikanlah kami semua sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tua ya Allah

Yaa Allah

Pada hari yg Fitri ini,...

Kami tidak tau lagi sudah seberapa banyak menyakiti hati kedua orang tua kami ya Allah,

Kami mendahulukan kepentingan istri istri kami dari pada kedua orang tua kami ya Allah..

Ampuni kami ya Allah,.kami yg selalu menunggu lebih jika ingin memberi sesuatu kepada orang tua kami,

Sisa istri kami ya Allah....

Terkadang sisa anak anak kami....

Yaa Allah...

Lagi lagi 

Kami yg selalu mengutama kan keluarga keluarga kami ketimbang kedua orang tua kami ya Allah

Terkadang orang tua kami menangis meneteskan air mata

Karna kami lebih mengutama kan Istri dari pada orang tua,,, yaa Allah

Kami Lebih 

Mengutamaka. Anak anak dari pada orang tua ya Allah

Ampunilah kami yaa Allah

Ya Allah yang maha pengampun, 

Sudah berpuluh puluh kali kami menyakiti hati kedua orang tua kami yaa Allah,...

Yaa Allah

Masih ada sebagian dari 

Kami yang sangat perhitungan dengan orang tua kami yaa Allah

Kami selalu berpihak pada anak istri kami ya Allah, kami lebih membela anak istri kami ya Allah

Padahal kedua orang tua kami menangis karna sedih,


Yaa Allah...

Kami akui kami sering meminta pada orang tua kami ya Allah meskipun kami sudah berkeluarga,

Tapi ketika mereka meminta kepada kami ya Allah

Kami..

mengabnya sebuah hutang yang harus dibayar

Kami sangat perhitungan sekali yaa Allah

Ampuni kami ya Allah...

Ma'afkan kami ya Allah.....


Ya Allah..

terkadang kami para suami ingin memberi uang kepada orang tua kami

Harus idzin istri dulu ya Allah

Padahal kami yang mencari nafkah......


Ampuni kami yaa Allah yang maha pengampun



Ya Allah...Buka kanlah hati kedua orang tua kami agar mereka ridho kepada kami ya Allah...

Agar mereka mau memaafkan kami ya Allah


Bimbinglah kami agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua kami

Baik mereka masih ada ataupun mereka sudah tiada.


رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.


Billahi taufiq walhidayah

Wasalamu alaikum warohmatul lahi wabarokaatuh.


Intonasinya silahkan saksikan di YouTube kami :   https://youtu.be/Td4plEUE_Lk