KHUTBAH JUM'AT ISLAM,IMAN & IKHSAN
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Jama'ah sidang Jum'at yang dirahmati Allah, Marilah kita bersama sama Meningkatkan Kualitas Iman dan Takwa kita kepada Allah Dengan Membenarkan apa apa yang datangnya dari Allah Mengerjakan apa apa yang diperintahkan, Meninggalkan apa apa yang dilarang dan beriman kepada Allah dengan sebenar benar Iman. Pada kesempatan siang hari ini Khotib akan membawakan satu judul Khutbah yaitu
ISLAM, IMAN & IKHSAN
Jama'ah sholat Jum'at yang dimuliakan Allah, Sesungguhnya dalam sebuah hadits dikatakan Rasulullah Shallahu'alaihimwasallam bersabda
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ . رواه البخاري و مسلم .
"Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hadits yang telah kita dengarkan bersama adalah sebagai pembuktian ke imanan kita dengan perbuatan Jasad Islam adalah amalan lisan dan perbuatan Dalam bentuk beribadah kepada Allah dan berlaku baik kepada sesama dengan Kesungguhan hati dan tanpa dicampuri kesyirikan sedikitpun Termasuk riya' yang paling sulit dihindari. Sebagai mana firman Allah.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا
أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).”[Al An’am/6 : 162-163].
Selanjutnya adalah Iman Disebutkan dalam sebuah hadits dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu, ia berkata pada suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada Rasulullah,
فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ
Artinya: "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan
اَلْاِيْمَانُ عَقْدٌ بِالْقَلْبِ وَ اِقْرَارٌ بِالِّسَانِ وَ عَمَلٌ بِالْاَرْكَانِ
al iimaanu `aqdun bil qalbi wa iqraarun billisaani wa `amalun bil arkaani. Artinya: Iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan laku perbuatan. Dengan perkataan lain Iman adalah Tambatan hati yang menggema kedalam ucapan dan menjelma menjadi laku perbuatan. Hadits ibnu majjah, tabhrani.
Ma'asyiral muslimin rahimakuMullah, Sesungguhnya Iman itu perlu bukti Sebagai mana hadist yang telah kita dengarkan tadi Diyakini dan dibenarkan dalam hati Diucapkan dengan lisan Dan diamalkan dengan perbuatan,Tanpa pembuktian maka jelaslah Belum bisa dikatakan Iman yang baik dan benar karena Pengakuan tanpa bukti adalah sebuah kedusta'an
Jama'ah Jum'at yang dimuliakan Allah, yang Terakhir adalah Ikhsan Rosulullah bersabda Dalam sebuah hadits
أَنْ تَعْبـــُدَ اللَّهَ كَأَنَّــكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Ikhsan adalah engkau menyembah Allah seakan engkau melihat-Nya, maka bila engkau tak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu.” (HR Muslim)
Jadi kita umat Islam ini dalam beribadah kepada Allah seolah-olah kita melihat Allah namun ketika kita merasa tidak dapat melihatnya, maka kita harus senantiasa yakin bahwa sesungguhnya Allah tidak pernah luput untuk memperhatikan dan mengawasi kita dimanapun dan kapanpun kita berada. Hakikat ikhsan mengajarkan kita agar senantiasa menjaga dan memperhatikan hak-hak Allah, serta menyadari betapa agungnya kebesaran Allah selama menjalankan ibadah. Ikhsan mengajarkan kepada seluruh Muslim untuk bersikap profesional dalam setiap aktivitas yang dilakukannya. Meningkatkan kualitas, memperbanyak kuantitas, menebar kebermanfaatan, dan mempersembahkan yang terbaik yang ia mampu merupakan syarat-syarat seorang muslim untuk berlaku profesional. Karena memang, hakikat hidup ini adalah sebagai ajang untuk berlomba-lomba mempersembahkan amal terbaik. Imam Nawawi juga dalam menjelaskan bahwa bila seseorang di dalam ibadahnya mampu melihat secara nyata Tuhannya maka sebisa mungkin ia tidak akan meninggalkan sedikit pun sikap khusyuk dan khudlu’ (merendah diri) di dalam ibadahnya tersebut. Keterangan tersebut tertulis dalam kitab al-Minhâj Syarh Shahîh Muslim ibnil Hajjâj. Dengan begitu benar adanya jika ihsan bisa meningkatkan kualitas diri seorang muslim dan amalannya dilandasi sebuah keyakinan bahwa sesungguhnay Allah senantiasa mengawasi dan menilai amalan-amalannya dimanapun dan kapanpun.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ
KHUTBAH KE2
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
أَللهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah, Sebagai kesimpulan akhir Hal yang paling utama dalam hidup ini adalah Tanamkan keyakinan Bahwa Apapun yang kita perbuat, Apapun yang kita bicarakan, Apapun yang kita dengarkan Selalu dalam pengawasan Allah. Jika hati ini Yakin dengan sebenar benar Yakin Bahwa Allah selalu melihat kita Mendengarkan kita, mengetahui kita, mengawasi kita, Kapanpun kita, dimanapun kita berada, Insya Allah Kita akan berbuat berbicara ,mendengarkan Hanya tentang apa apa yang diridhoi Allah Hingga kita bisa terhindar dari dosa dosa. Demikianlah Khutbah Jum'at yang singkat ini Semoga kita semua mau berusaha keras untuk mendapatkan nya.Aamiin Allahhumma Aamiin
إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىِّ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اَللهُمَّ
رَبَّنَا ظلمناأَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَاصِغَارًا
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّار
ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّار
ِ وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
عِبَادَاللهِ.
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Aqimussholah.
0 komentar:
Posting Komentar