MATERI KHUTBAH JUMAT (TEMA) ADA APA DI BULAN SAFAR
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَامَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِى الْأُمِّـى وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”.
“يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”.
Jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah marilah kita senantiasa lebih giat lagi dalam meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah dengan tekat yang kuat untuk memperbaiki segala bentuk amal ibadah dan bentuk amal Sholeh dalam kehidupan sehari hari.Pada kesempatan hari Jum'at yang mulia ini akan kita ketengahkan satu judul khutbah yaitu
ADA APA DI BULAN SAFAR
Sesungguhnya masih banyak diantara umat Islam akhir zaman ini yang sampai hari ini masih beranggapan ada bulan sial,Ada hari sial ada juga yang sering berkata dasar sial. Pada hakekatnya Thiyaroh Termasuk akidah Jahiliyah. Beranggapan sial atau thiyaroh termasuk akidah jahiliyah. Bahkan sudah ada di masa sebelum Islam. Lihatlah bagaimana Fir’aun beranggapan sial pada Musa ‘alaihis salam dan pengikutnya. Ketika datang bencana mereka katakan itu gara-gara Musa. Namun ketika datang berbagai kebaikan, mereka katakana itu karena usaha kami sendiri, tanpa menyebut kenikmatan tersebut berasal dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya
“Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: “Itu adalah karena (usaha) kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Al A’raf: 131).
Kesialan yang dianggap sesungguhnya tidaklah benar. Yang benar adalah nabi Musa as dan orang beriman sebagai pengikutnya adalah sebab datangnya kebaikan dan barokah. Karena para Rasul ‘alaihimush sholaatu was salaam membuat perbaikan di muka bumi dengan ketaatan yang mereka perbuat, sehingga turunlah barokah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al A’raf: 96). Dan sebenarnya sebab datangnya musibah adalah karena pembakangan ahli maksiat, orang musyrik dan kafir, bukan dari orang beriman.
Jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah, Sesungguhnya siapa saja Yang merasa sial ,dia tidak lepas dari dua keadaan:
Pertama: Dia meninggalkan keinginannya karena mengikuti keyakinan sialnya. Ini adalah bentuk kesialan yang paling berbahaya bagi aqidah seorang.
Kedua: Dia melanjutkan keinginannya, namun dengan perasaan takut dan gundah dalam hatinya. Ini juga berbahaya bagi tauhid seorang sekalipun lebih ringan dari yang sebelumnya.
Maka hendaknya bagi seseorang untuk melanjutkan keinginannya dengan lapang dada dan tawakkal yang kuat kepada Allah tanpa melirik pada kesialan karena hal itu berarti buruk sangka kepada Alloh. Bahkan merasa sial juga bisa sampai kepada derajat syirik besar.
Jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah adapun sebagai kesimpulan khutbah kita pada hari ini, bulatkan keyaqinan kita kepada ketetapan Allah, sesungguhnya apa apa yang akan menimpa seseorang sudah ada dalam catatan nya, dan seorang tak akan tertimpa sesuatu,melainkan apa apa yang sudah ditentukan untuknya,Balak musibah yang menimpa seseorang bukan karna waktu, baik bulan atau hari atau tanggal seseorang terkena musibah karna ulah perbuatannya sendiri,Allah berfirman
أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
Artinya: "Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allâh, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri."
QS Annisa 79
Demikianlah khutbah Jum'at kali ini semoga kita semua dijauhkan dari perbuatan perbuatan orang orang jahiliyah Aamiin Allahhumma Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar